Jumat, 08 Desember 2017

Info ptn


Info Masuk PTN 



apakah kamu tahu kalau ada perubahan kuota masuk perguruan tinggi negeri? Kamu perlu tahu nih, perbedaan dan peluang  di antara berbagai tes masuk PTN. Mudah-mudahan salah satu jalur di bawah ini bisa jadi pintu masuk ke universitas impian, ya!



1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
SNMPTN ini saringan melalui nilai rapor selama SMA/SMK, tidak melalui ujian seperti halnya sistem yang lalu. Semua siswa bisa mengikuti SNMPTN tanpa kecuali, tak seperti PMDK yang hanya untuk siswa berpestasi saja. Pendaftarannya gratis. 

Sistem ini membutuhkan komputer, sistemnya pun cukup rumit. Sekolah diharuskan memiliki database siswa hingga riwayat nilai rapornya dan mengunggahnya ke sistem yang dinamakan Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online. Dari sistem ini, tiap siswa akan memperoleh password yang berbeda dan kemudian password ini dibagikan dari sekolah ke siswa.


Peluang:
* Kursi yang ditawarkan adalah minimal 30% dari total kuota S1 Reguler. Bisa lebih, tapi nggak boleh kurang dari kuota tersebut.
Misalnya, di Jurusan Ilmu Komputer Universitas X, menawarkan 100 bangku S1 reguler untuk maba tahun ini, maka SETIDAKNYA 30 di antaranya masuk dari jalur SNMPTN. Bisa juga malah 40 sampai 50 kursi, tergantung kebijakan masing-masing kampus. Makanya, kamu perlu cek kuota SNMPTN di jurusan pilihanmu. Cek deh halaman resmi SNMPTN.ac.id atau laman masing-masing universitas.  
* Semakin kinclong nilai dan prestasi kamu selama 5 semester di SMA (mulai dari kelas 10 sampai 12), semakin besar juga peluangmu untuk diterima. Akreditasi sekolah juga berpengaruh. SMA dengan akreditasi yang paling baik (A) mendapat peluang yang paling besar. Itulah salah satu faktor pentingnya memilih SMA/SMK yang oke.
* “Kalau rapor saya warna-warni nggak karuan alias banyak merahnya gimana, Kak?” Sori, sob, berarti peluang kamu di jalur undangan ini lebih tipis dari rempeyek. Tapi tenang, masih ada jalur masuk PTN lainnya, yaituuu…


SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
Dulu, SNMPTN sering ketuker dengan SBMPTN , soalnya semula namanya sama-sama SNMPTN. Hanya yang satu bernama SNMPTN Jalur Undangan, sementara yang satu lagi SNMPTN Ujian Tertulis. Supaya nggak bingung atau tertukar, SNMPTN versi ujian tertulis pun diganti namanya menjadi SBMPTN.
Pada SBMPTN, ada tiga hal yang di-ujian-kan kepada pesertanya:
1. Ujian Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris serta kemapuan verbal, numerikal dan figural) yang harus diikuti oleh semua peserta.
2. Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika) yang diikuti oleh peserta ujian yang memilih jurusan IPA.
3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi) yang diikuti oleh peserta ujian yang memilih jurusan IPS.
Kalau kamu mengambil jurusan IPC (bidang jurusan IPA-IPS), berarti kamu wajib mengikuti SEMUA tesnya. Pecyah, sooob…! Sementara kalau kamu mau masuk jurusan seni atau olahraga, akan ada ujian keterampilan tersendiri.
* Jurusan yang bisa kamu pilih maksimal dua (atau tiga khusus untuk IPC). Setidaknya salah satu pilihan PTN harus berada di kota tempat kamu mengikuti tes SBMPTN.
* Peserta dikenakan biaya Rp200,000

Peluang:
* Kursi yang ditawarkan sama seperti SNMPTN, yaitu minimal 30% dari total kuota S1 Reguler. Boleh lebih, tergantung kebijakan masing-masing PTN.
* Kalau kamu sudah lulus SMA/SMK 1-2 tahun lalu, kamu masih boleh ikutan SBMPTN tahun ini. Artinya SBMPTN 2017 bisa diikuti lulusan 2017, 2016, dan 2015.
It’s do or die! Rangkaian tes SBMPTN yang berlangsung sekaligus dalam satu hari ini menentukan kamu diterima atau nggak di PTN pilihanmu. Cek jadwal pelaksanaan dan pengumuman SBMPTN di sini.
* O iya, sekarang jadwal pendaftaran ulang SNMPTN berbarengan dengan jadwal tes SBMPTN, yaitu 16 Mei 2017. Ini untuk menghidari calon maba yang diterima dobel SNMPTN dan SBMPTN sehingga mengambil jatah yang lain.


Jalur Mandiri
* Sekarang ini, banyak PTN yang mengadakan penerimaan calon mahasiswa sendiri, di luar yang diselenggarakan pemerintah. Antara lain, SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia), UTUL UGM (Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada) dan USM Unsri (Ujian Saringan Masuk Universitas Sriwijaya).
* Tetapi ada juga PTN yang nggak mengadakan seleksi mandiri, seperti ITB dan Universitas Padjadjaran. Untuk PTN tersebut, kuota kursi SBMPTN dan SNMPTN-nya ditambah.
* Materi dan tata cara ujian mandiri berbeda-beda, tergantung universitas dan jurusan masing-masing. Namun ujiannya biasanya tertulis dan materinya nggak beda jauh dengan SBMPTN.
* Beberapa PTN memiliki jalur mandiri tapi tanpa tes sendiri. Jadi gimana, dong? PTN tersebut melihat dari nilai SBMPTN-nya. Yang memberlakukan cara ini di tahun 2017 antara lain adalah Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Wih, berarti harus makin serius, nih mengerjakan SBMPTN-nya.
* Biaya pendaftaran jalur seleksi mandiri tergantung masing-masing PTN.
Peluang:
* Kursi yang ditawarkan adalah maksimal 30% dari total kuota S1 Reguler. Nggak boleh lebih dari 30 persen sob!
* Ujian mandiri ini safety net terakhir bagi calon mahasiswa yang ingin masuk program S1 Reguler di PTN, apalagi karena waktu pendaftaran dan jadwal tesnya pun biasanya paling belakangan.
* Biasanya, sih, ujian mandiri akan memberikan tambahan pilihan program selain S1 reguler, seperti kelas pararel dan D3 vokasi

Anda perlu membaca:



Tidak ada komentar:
Write komentar